Arula Aswangga Azhar

Monday, May 29, 2006

merah ku

mengapa ia terbata..
mengapa ia tercekat..
beratkah melepasku?
membayangkah hari-hari depanku?
atau.. terharu karena sayangnya padaku?

bayang air mata itulah yang tlah buatku menangis
sekelebat tanya itulah yang mengharubirukan batinku
menangkap semua asa sekaligus problema

ditengah jatuhnya butir haru itu
kutatap dia..yang tengah tersenyum
tiba-tiba senyum itu berubah..
kutangkap rasa sedih dalam helaan nafasmu
wajahmu tertunduk..merasa dan berfikir..

maafkanku sayang.. jangan sedih,
hal itu tak kan terulang dalam hidupmu
aku janji..
harubiru ini terungkap, justru karena
begitu dalamnya rasa ini..
begitu kuatnya hatiku berteguh
meski tak sedikit rintangan
yang telah dan mungkin akan kuhadapi
lahir dan batin...

/den 16.04.06/